Terbaru

Wednesday, December 28, 2022

December 28, 2022

LAGU IBU PERTIWI

Ibu Pertiwi adalah lagu patriotik Indonesia populer yang walaupun sering kali disebutkan bahwa ditulis oleh Ismail Marzuki, namun ada pendapat bahwa ia disusun oleh komposer Kamsidi Samsuddin sekitar tahun 1908. Lirik lagu ini adalah tentang Ibu Pertiwi, personifikasi nasional dari Indonesia atau nusantara. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak sekolah di Indonesia, dari Sekolah Dasar dan siswa Sekolah Menengah, atau dimainkan dalam orkes selama perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Irama lagu ini sama persis dengan lagu What A Friend We Have in Jesus, ciptaan Joseph M. Scriven yang diciptakan pada tahun 1855 dan iramanya diciptakan Charles C. Converse tahun 1868. 

Bait Pertama:

Kulihat ibu pertiwi

Sedang bersusah hati

Air matanya berlinang

Mas intannya terkenang

     Hutan gunung sawah lautan

     Simpanan kekayaan

     Kini ibu sedang susah

     Merintih dan berdoa

Bait Kedua:

Kulihat ibu pertiwi

Kami datang berbakti

Lihatlah putra-putrimu

Menggembirakan ibu

     Ibu kami tetap cinta

     Putramu yang setia

     Menjaga harta pusaka

     Untuk nusa dan bangsa

Sumber : link.materipramuka.id/uMdQ

Monday, December 26, 2022

December 26, 2022

SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) PRAMUKA PANDEGA

 Filosofi

  • Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut sebagai Senior Rover, merupakan masa awal dewasa (early adulthood) menurut Teori Jean Peaget Piaget, J. (2000). "Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology, 18, 241–259. Masa usia ini (Pandega) merupakan perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi, masa mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
  • Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Awal masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini penuruna keadaa fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
  • Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut mengarah pada peningkatan potensi. Kadangkadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan. Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selam periode ini orang melibatkan diri secara khusus dala karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif dan integritas.
  • Pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai turun, sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. Pramuka Pandega umumnya kreatif, suka berkarya dan selalu ingin menunjukkan eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya mencintai lawan jenis. Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus Depan dalam satuan yang disebut Racana.

Kiasan dasar

Tempat berkumpulnya Pandega dalam Gugus Depan disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa disebut umpak. Nama Racana umumnya menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Racana. Racana dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota Racana. Di dalam organisasi Racana, terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan Pandega dan Dewan Kehormatan.


Karakter Usia Pandega

  • Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga (. Piaget, J. (2001). Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK: Psychology Press.)
  • Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak-anak (Piaget, J. (2001). Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK: Psychology Press.)
  • Berdasarkan pendapat dari Jean Piaget karakter seorang Pandega adalah ingin diakui eksistensinya,ingin berguna bagi komunitas sosialnya, pantang menyerah, teguh dan ulet dalam memperjuangkan ide dan cita-citanya, juga mandiri dalam menghadapi persoalan.

Sifat Kegiatan Pandega

Sifat kegiatan pandega adalah memerlukan bimbingan orang dewasa dalam proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan Pramuka Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-unsur :

  • Kesinambungan dan keteraturan.
  • Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan.
  • Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.

Kesinambungan pendidikan meliputi unsur : 

Bina diri (kepentingan pribadi). 

Pada Pramuka Pandega merupakan tahap pengabdian untuk memperdalam dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam praktek pembinaan dan secara berkesinambungan, mendewasakan mental, spiritual, mengarahkan keterampilan, pengarahan dan pengembangan bakat menjadi profesi, sehingga menemukan jalan kearah mandiri dan mengembangkan kewirausahaan.

Bina satuan (kepentingan Gerakan Pramuka)

  • Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dibentuklah Dewan Kerja yang bertugas membantu Kwartir. Untuk itu diperlukan kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi mudanya.
  • Di samping itu Pandega juga diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kepada Pramuka Siaga, Penggalang , melalui kegiatannya sebagai instruktur yang membantu para Pembina Pramuka dan Pamong Saka. Untuk itu mereka mendapat kesempatan mengikuti Kursus Instruktur, Kursus Pembina Pramuka, dan berbagai kursus keterampilan.
  • Dalam rangka regenerasi, bentuk kegiatan berupa kaderisasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga terjadi kesinambungan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

Bina masyarakat

  • Dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat, bentuk kegiatan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus dapat meletakkan landasan bagi masa depannya.
  • Pramuka Pandega diarahkan untuk mengembangkan kepemimpinannya, dengan menganjurkan berperan dalam masyarakat sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara.
  • Pengabdian Pandega kepada masyarakat meliputi segala bidang kehidupan manusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, kesejahteraan hidup, keluarga berencana, lingkungan hidup, keamanan dan pertahanan dan lain-lain.

Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Pandega meliputi kegiatan dari Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega. Pembina sebagai konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan bermanfaat.

Materi kegiatan pada hakekatnya meliputi semua aspek kehidupan dan nilai-nilai serta keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health (kesehatan jiwa dan raga). Happiness (Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotong-royong), Handicraft (hasta karya). 

Proses penyampaian materi kegiatan Pandega adalah: Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together) dan Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to earn). Pembinaan Pramuka Pandega lebih diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan YME.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan-kegiatan Pandega memuat kegiatan Bina diri (peningkatan pengetahuan dan keterampilan), Bina Satuan (dipersiapkan menjadi Instruktur Muda, Pembina), Bina Masyarakat (dipersiapkan menjadi pemimpin di masyarakat, penyuluh, pelopor, peneliti).

Pilih untuk detail point SKU


December 26, 2022

SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) PRAMUKA PENGGALANG

Filosofi Pramuka Penggalang

Pramuka Penggalang adalah peserta didik dalam Gerakan Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun. Dalam siklus kehidupan manusia, anak usia 11-15 tahun masuk dalam kelompok remaja dan telah meninggalkan masa kanak-kanak serta sedang menuju ke masa dewasa. 

Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang kedalam tahap kedewasaan.

Perubahan fisik merupakan transformasi yang paling jelas yang dialami remaja usia 11-15 tahun. Pada tahap ini citra diri fisik yang merupakan gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya menimbulkan perasaan ketidakpastian karena perubahan yang dialami.

Secara umum pramuka penggalang mempunyai kondisi jiwa sebagai berikut :

  • berfikir kritis
  • mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional
  • minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis kelamin secara lebih menonjol
  • pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
  • memerlukan  dukungan  emosional  orang  tua  bila  mengalami  kekecewaan  dalam bergaul
  • memerlukan    kehangatan    dan    keserasian    dalam    keluarga    di    rumah
  • menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan dan perilaku mengganggu orang lain
  • permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.

Perilaku  anak-anak  seusia  Pramuka  Penggalang,  antara  lain  sebagai  berikut:

  • senang bermain, dan belari-lari
  • senang bergerak, dan mencoba-coba.
  • senang mengembara.
  • suka menyanyi, teriak-teriak, suara usia penggalang sudah mulai parau untuk laki-laki.
  • senang akan sikap heroik, senang perang-perangan.
  • suka bertanya, kadang agak menguji yang ditanya.
  • cepat bosan
  • selalu ingin hal-hal baru
  • perhatian terpusat pada teman sebaya.

Kiasan Dasar Pramuka Penggalang

  • Pramuka usia 11 th-15 th disebut Penggalang. Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu "masa menggalang persatuan" yang diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
  • Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 s.d 8 orang disebut regu yang berarti gardu tempat berjaga.
  • Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut Pasukan, berasal dari kata 'pasukuan' yang berarti tempat suku berkumpul atau satu kelompok prajurit. Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman sebaya.
  • Tanda kecakapan umum tingkat Penggalang berbentuk huruf V, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan kedua kaki itu membentuk sudut 1200, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki hurf V itu lurus. Di dalam kedua kaki huruf V itu terdapat gambar mayang terurai (bertangkai bunga kelapa tiga buah) dan berwarna putih.
  • Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
  • Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
  • Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka Penggalang Ramu berbentuk huruf V (1) , Penggalang Rakit V (2), Penggalang Terap V (3). 

Sifat Karakter Peserta Didik

Berdasarkan usianya, pramuka penggalang adalah masa perkembangan dari masa kanak-kanak menuju ke masa remaja/ pemuda. Di bagian depan telah dituliskan tentang kondisi jiwa Pramuka Penggalang secara umum dan perilakunya. Dari apa yang tertulis dapat disimpulkan bahwa sifat karakter Pramuka Penggalang antara lain sebagai berikut:

  • Sangat bangga bila mendapat pujian
  • Gemar berpetualang
  • Suka berkelompok dengan teman sebaya terutama yang seaspirasi
  • Bangga apabila diberi tanggungjawab
  • Bangga diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa
  • Suka usil/mengganggu orang lain
  • Cepat bosan
  • Selalu ingin bergerak /tidak mau berdiam lama-lama.
  • Ingin menjadi yang terbaik
  • Menyukai hal-hal yang baru

Sifat Kegiatannya

  • Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area pengembangan diri peserta didik meliputi area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik ( sesosif ). Dalam pelaksanaan pendidikannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan .
  • Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta
  • didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta mampu meningkatkan lima area pengembangan pribadinya yang dikemas secara menarik, menantang dan menyenangkan serta bervariasi
Pilih salah satu untuk detail point SKU
  


December 26, 2022

SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) PRAMUKA SIAGA

1. Filosofi

Periode anak usia 7 tahun sampai dengan 10 tahun merupakan kehidupan masa kecil yang indah dan menyenangkan. Anak-anak seusia ini memiliki sifat unik dan beragam yang pada dasarnya merupakan pribadi  yang aktif dan tidak pernah diam. Mereka  senang dengan lingkungan  sekitarnya dan pada umumnya sangat kreatif. Pada saat itu orang tua mulai melihat penampilan dan kepribadian putranya yang membuatnya harus  memberikan perhatian yang lebih untuk perkembangannya.  Orang tua dapat mengarahkan mereka untuk mengurangi sifatnya yang kurang positif melalui sosialisasi dalam kelompok kehidupan sebaya. Kelompok tersebut hendaknya dapat menjamin tidak akan mengekang pribadinya, namun dapat mengendalikan egoismenya, dapat merasa memiliki teman, peduli, dan dapat menampung sifat aktif dan kreatifnya. Dengan kata lain  kelompok dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pribadi anak meliputi area pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Hal yang cukup penting adalah anak-anak merasa nyaman di dalam kelompoknya seperti halnya kenyamanan dalam kehidupan bahagia di keluarganya.

Di lingkungan Gerakan Pramuka kehidupan anak-anak seusia ini dikelompokkan dalam kelompok kecil yang disebut Barung dan beberapa barung dihimpun dalam Perindukan Siaga. Dalam perindukan, Pramuka Siaga dibina oleh Pembina Siaga yang  memberikan pembinaan secara pribadi.

2. Kiasan Dasar Pramuka Siaga

Kiasan dasar adalah ungkapan  yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, dan merupakan  salah satu metode untuk mengembangkan imajinasi Siaga,  mendorong kreativitas  dan keikutsertaannya dalam setiap kegiatan. 

Kiasan dasar yang digunakan dalam kelompok Siaga antara lain:

a. Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Nama Siaga diambil dari kiasan dasar  yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya perjuangan baru  yaitu tanggal 20 Mei 1908.

b. Sebutan tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas:

  • Siaga Mula mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki Siaga.
  • Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang  dapat membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu, 
  • Siaga Tata  mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk menata karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan rapih dan bersih.

c. Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.

d. Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.

Pada usia  yang  terhitung masih muda kehidupan anak seusia Siaga masih berkisar di seputar keluarga, yaitu kehidupan  yang ada ayah dan ibu bahkan kadang ada paman dan bibi tinggal bersama keluarga tersebut.  Keluarga merupakan pusat aktivitasnya.

Pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan sebagai kehidupan “Keluarga Bahagia” dimana terdapat ayah, ibu dan bibi serta paman. Suasana keluarga bahagia digambarkan selalu harmonis, saling mencintai, riang gembira, rukun, saling tolong menolong. Mereka merupakan keluarga yang takwa kepada Tuhan yang Maha Esa,  hidup aman dan damai tanpa rasa takut.

Dalam pembinaan Siaga, suasana keluarga bahagia ini dialihkan ke lapangan  tempat latihan Siaga di alam terbuka. Di tempat latihan  juga ada “ayah” yang dipanggil  Yanda,  “ibu” yang dipanggil  Bunda, “bibi” yang dipanggil  Bucik dan paman yang dipanggil  Pakcik.  Pada golongan Siaga wadah pembinaannya  disebut Perindukan Siaga sesuai dengan kiasan dasar bahwa Siaga masih “menginduk” pada  keluarganya. 

3.  Sifat karakter Pramuka Siaga

Perkembangan kejiwaan anak usia Siaga perlu dihayati oleh pembinanya melalui pengenalan dan pemahaman sifat-sifat karakter. Sifat karakter Pramuka Siaga:

a. sifat  karakter yang positif antara lain:

  • ̋ senang bermain, bergerak dan bekerja;
  • ̋ senang meniru, senang menghayal;
  • ̋ senang menyanyi, gemar mendengar cerita;
  • ̋ senang bertanya, ingin tahu, ingin mencoba;
  • ̋ senang pamer, senang disanjung, senang kejutan;
  • ̋ spontan, lugu, polos;
  • ̋ senang bersenda gurau dan lain-lain.

b. sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:

  • ̋ labil, emosional, egois;
  • ̋ manja, mudah putus asa;
  • ̋ sensitif, rawan, mudah kecewa;
  • ̋ malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.

Dengan memanfaatkan sifat karakter Siaga baik yang positif maupun yang kurang positif, Pembina mengemas kegiatan latihan di perindukan antara lain dalam bentuk permainan yang penuh gerak, cerita, dongeng, nyanyian dan tari. Bermain adalah dunia Pramuka Siaga. Bermain sebagai proses pendidikan merupakan alat utama pembinaan Siaga, dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh kebebasan, giat melibatkan diri dalan kegiatan permainan.

Pilih salah satu untuk detail point SKU

  

December 26, 2022

SYARAT KECAKAPAN UMUM (SKU) PRAMUKA PENEGAK

1. FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK

Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja awal, tugas-tugas perkembangan yang  harus diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.  Remaja pada usia tersebut mengalami perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya.

Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.

Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan, metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masingmasing remaja.  Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya.

2. KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK

Pembinaan golongan Pramuka Penegak  merupakan tahapan pembinaan setelah golongan Pramuka Penggalang.  Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan bangsa, maka Penegak dikiaskan sebagai masa  pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.

Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan kemerdekaan bangsa ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik usia 7-10 tahun.  Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945.  Masa keberhasilan menggalang persatuan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia 11-15 tahun, dan masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa.   Masa mempelopori pengisian kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu peserta didik usia 21-25 tahun.

Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.  Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat  penggarap sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.  Pelaksana mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut.  Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga  dipilih berdasarkan musyawarah Sangga.

Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga.  Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.

  • Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau logam berwarna kuning emas.
  • Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan di bawah tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA.
  • Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa dan bermoral Pancasila.
  • Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak  Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.
  • Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.
  • Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin.
  • Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah  sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.

3. SIFAT KEGIATAN KEPENEGAKAN

Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah semangat juang yang tinggi, idealisme, kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan Kepenegakan secara umum masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak di bawah tanggungjawab orang dewasa.

Bentuk kegiatan Kepenegakan meliputi:

a. Bina Diri

Bina diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.

b. Bina Satuan

Bina satuan merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.

c. Bina Masyarakat

Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor  pembangunan di masyarakatnya.


Pilih salah satu untuk detail point SKU
  
December 26, 2022

RPP PRAMUKA PENEGAK BANTARA POINT 1A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBINAAN (RPP)

PRAMUKA PENEGAK

 

Gugus Depan                <<INPUT NAMA SEKOLAH>>

Nomor Gudep               : <<INPUT NOMOR GUDEP>>

Golongan Pramuka       : Pramuka Penegak (T)

Tingkatan                      : Penegak Bantara

Pertemuan ke                1.a

Alokasi Waktu              : 2 x 45 menit

Area Pengembangan     Spiritual

Kompetensi Akhir

Taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

Kompetensi Dasar

Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah dengan keyakinannya.

Syarat Kecakapan Umum

1.      Agama Islam

2.      Dapat melaksanakan makna Rukun Iman dan Rukun Islam

3.      Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu

4.      Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa

5.      Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah)

6.      Dapat membaca doa Ijab Qabul Zakat

7.      Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut

Indikator

Dalam pembinaan atau latihan rutin pada pertemuan ini, indikator pencapaian pembinaan Peserta Didik antara lain Peserta Didik :

1.      Dapat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam

2.      Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman

3.      Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Islam

4.      Dapat menjelaskan keutamaan sholat berjamaah

5.      Setiap saat melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah

6.      Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata caranya

7.      Dapat menjelaskan hikmah puasa

8.      Dapat menjelaskan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah)

9.      Dapat menjelaskan syarat wajib puasa

10.  Dapat melaksanakan syarat sah puasa

11.  Dapat menjelaskan rukun puasa

12.  Dapat menyebutkan Hukum Merawat Jenazah

13.  Dapat menyebutkan Tazhijul Jenazah (Tata Cara Merawat Jenazah)

14.  Dapat menyebutkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah

15.  Dapat menyebutkan dan menjelaskan sebuah hadist.

Tujuan Pembinaan

Setelah mengikuti pembinaan pramuka atau latihan rutin pramuka dengan dengan mengembangkan sikap Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta Alam dan Kasih Sayang sesama manusia, sopan dan kesatria, patuh dan musyawarah, rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, baik dalam pikiran perkataan dan perbuatan, peserta didik mampu :

1.      Menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam

2.      Menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman

3.      Menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Islam

4.      Menjelaskan keutamaan sholat berjamaah

5.      Melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah

6.      Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata caranya

7.      Menjelaskan hikmah puasa

8.      Menjelaskan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah)

9.      Menjelaskan syarat wajib puasa

10.  Melaksanakan syarat sah puasa

11.  Menjelaskan rukun puasa

12.  Menyebutkan Hukum Merawat Jenazah

13.  Menyebutkan Tazhijul Jenazah (Tata Cara Merawat Jenazah)

14.  Menyebutkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah

15.  Menyebutkan dan menjelaskan sebuah hadist.

Materi Pembinaan

1.      Dapat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam (Selanjutnya...)

2.      Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman (Selanjutnya...)

3.      Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Islam (Selanjutnya...)

4.      Dapat menjelaskan keutamaan sholat berjamaah (Selanjutnya...)

5.      Setiap saat melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah (Selanjutnya...)

6.      Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata caranya (Selanjutnya...)

7.      Dapat menjelaskan hikmah puasa (Selanjutnya...)

8.      Dapat menjelaskan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah) (Selanjutnya...)

9.      Dapat menjelaskan syarat wajib puasa (Selanjutnya...)

10.  Dapat melaksanakan syarat sah puasa (Selanjutnya...)

11.  Dapat menjelaskan rukun puasa (Selanjutnya...)

12.  Dapat menyebutkan Hukum Merawat Jenazah (Selanjutnya...)

13.  Dapat menyebutkan Tazhijul Jenazah (Tata Cara Merawat Jenazah) (Selanjutnya...)

14.  Dapat menyebutkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah (Selanjutnya...)

15.  Dapat menyebutkan dan menjelaskan sebuah hadist. (Selanjutnya...)

Metode Pembinaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan latihan rutin pramuka yakni serius tapi santai, dimana dalam praktiknya materi diberikan secara ceramah, diskusi, game atau permainan yang dikemas menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat mengikuti latihan dengan senang dan gembira.

Langkah – Langkah Pembinaan

1. Pra Kegiatan

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan untuk Upacara pembukaan latihan diantaranya : Bendera Merah Putih, WOSM, Cikal, Kibaran Cita, Podium, Serta Perlengkapan Adat.

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan administrasi latihan rutin diantaranya : Daftar Hadir, Perlengkapan untuk menujang materi dan Buku IURAN Anggota.

2. Kegiatan Pendahuluan (Waktu: 20 menit)

·         Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara pembukaan latihan dilanjutkan dengan penyematan TKK bagi anggota yang telah selesai atau lulus dalam ujian SKK.

·         Dalam upacara disampaikan materi latihan rutin yang akan dilakasanakan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan presensi atau mengisi daftar hadir yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan iuran wajib pada buku iuran yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

3. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina serta Dewan Ambalan melaksanakan pembelajaran dengan memberikan materi kepada anggota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di dalam ruangan maupun diluar ruangan.

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina melakukan pengujian SKU atau SKK bagi anggota yang siap melaksanakan ujian.

4.    Kegiatan akhir (Waktu : 10 menit)

Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara penutupan latihan dilanjutkan dengan penyampaian evaluasi kegiatan latihan rutin dan penyampaian agenda latihan rutin berikutnya serta memberikan motivasi kepada seluruh anggota untuk terus semangat dalam berlatih dan dapat menjadi pramuka sejati.

Sumber Belajar

Anggota atau Peserta Didik dapat mempelajari materi kepramukaan melalui buku saku, blog pembelajaran maupun sumber lain yang relevan dengan materi yang disampaikan

Penilaian

Penilaian dalam kegiatan latihan rutin sebagai nilai ekstrakurikuler wajib pramuka, setiap peserta didik mengerjakan soal yang telah disiapkan melalui alamat tautan dibawah ini dengan memperhatikan nilai ketuntasan yaitu 70 selanjutnya melakukan pelaporan nilai melalui tautan yang telah disiapkan. Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah 70 maka diharuskan mengerjakan ulang hingga mendapatkan nilai diatas 70. Berikut ini alamat tautan untuk mengerjakan soal serta pelaporan nilai.

1. Soal Latihan Rutin (kerjakan soal)

2. Pelaporan Nilai Latihan Rutin (laporkan nilai)

Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin

>>> Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin <<<