Terbaru

Wednesday, November 30, 2022

November 30, 2022

RPP PRAMUKA PENEGAK LAKSANA POINT 21

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBINAAN (RPP)

PRAMUKA PENEGAK 

Gugus Depan                <<INPUT NAMA SEKOLAH>>

Nomor Gudep               : <<INPUT NOMOR GUDEP>>

Golongan Pramuka       : Pramuka Penegak (T)

Tingkatan                      : Penegak Laksana

Pertemuan ke                21

Alokasi Waktu              : 2 x 45 menit

Area Pengembangan     : Fisik

Kompetensi Akhir

Mampu melindungi kesehatan dan dapat menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifikasi dan kesadaran hidup sehat

Kompetensi Dasar

Mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna

Syarat Kecakapan Umum

1.      Dapat mempersiapkan dan melaksanakan upacara umum minimal 3 kali

Indikator

Dalam pembinaan atau latihan rutin pada pertemuan ini, indikator pencapaian pembinaan Peserta Didik antara lain Peserta Didik :

1.      Telah menyusun persiapan pelaksanaan upacara dan penutupan latihan selama 3 kali

2.      Telah melakukan upacara pembukaan dan penutupan latihan minimal 3 kali

Tujuan Pembinaan

Setelah mengikuti pembinaan pramuka atau latihan rutin pramuka dengan dengan mengembangkan sikap Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta Alam dan Kasih Sayang sesama manusia, sopan dan kesatria, patuh dan musyawarah, rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, baik dalam pikiran perkataan dan perbuatan, peserta didik mampu :

1.      Menyusun persiapan pelaksanaan upacara dan penutupan latihan selama 3 kali

2.      Melakukan upacara pembukaan dan penutupan latihan minimal 3 kali

Materi Pembinaan

1.      Telah menyusun persiapan pelaksanaan upacara dan penutupan latihan selama 3 kali

2.      Telah melakukan upacara pembukaan dan penutupan latihan minimal 3 kali

(Selengkapnya...)

Metode Pembinaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan latihan rutin pramuka yakni serius tapi santai, dimana dalam praktiknya materi diberikan secara ceramah, diskusi, game atau permainan yang dikemas menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat mengikuti latihan dengan senang dan gembira.

Langkah – Langkah Pembinaan

1. Pra Kegiatan

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan untuk Upacara pembukaan latihan diantaranya : Bendera Merah Putih, WOSM, Cikal, Kibaran Cita, Podium, Serta Perlengkapan Adat.

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan administrasi latihan rutin diantaranya : Daftar Hadir, Perlengkapan untuk menujang materi dan Buku IURAN Anggota.

2. Kegiatan Pendahuluan (Waktu: 20 menit)

·         Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara pembukaan latihan dilanjutkan dengan penyematan TKK bagi anggota yang telah selesai atau lulus dalam ujian SKK.

·         Dalam upacara disampaikan materi latihan rutin yang akan dilakasanakan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan presensi atau mengisi daftar hadir yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan iuran wajib pada buku iuran yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

3. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina serta Dewan Ambalan melaksanakan pembelajaran dengan memberikan materi kepada anggota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di dalam ruangan maupun diluar ruangan.

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina melakukan pengujian SKU atau SKK bagi anggota yang siap melaksanakan ujian.

4.    Kegiatan akhir (Waktu : 10 menit)

Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara penutupan latihan dilanjutkan dengan penyampaian evaluasi kegiatan latihan rutin dan penyampaian agenda latihan rutin berikutnya serta memberikan motivasi kepada seluruh anggota untuk terus semangat dalam berlatih dan dapat menjadi pramuka sejati.

Sumber Belajar

Anggota atau Peserta Didik dapat mempelajari materi kepramukaan melalui buku saku, blog pembelajaran maupun sumber lain yang relevan dengan materi yang disampaikan

Penilaian

Penilaian dalam kegiatan latihan rutin sebagai nilai ekstrakurikuler wajib pramuka, setiap peserta didik mengerjakan soal yang telah disiapkan melalui alamat tautan dibawah ini dengan memperhatikan nilai ketuntasan yaitu 70 selanjutnya melakukan pelaporan nilai melalui tautan yang telah disiapkan. Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah 70 maka diharuskan mengerjakan ulang hingga mendapatkan nilai diatas 70. Berikut ini alamat tautan untuk mengerjakan soal serta pelaporan nilai.

1. Soal Latihan Rutin (kerjakan soal)

2. Pelaporan Nilai Latihan Rutin (laporkan nilai)

Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin

>>> Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin <<<

November 30, 2022

RPP PRAMUKA PENEGAK LAKSANA POINT 22

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBINAAN (RPP)

PRAMUKA PENEGAK

 

Gugus Depan                <<INPUT NAMA SEKOLAH>>

Nomor Gudep               : <<INPUT NOMOR GUDEP>>

Golongan Pramuka       : Pramuka Penegak (T)

Tingkatan                      : Penegak Laksana

Pertemuan ke                22

Alokasi Waktu              : 2 x 45 menit

Area Pengembangan     Fisik

Kompetensi Akhir

Mampu melindungi kesehatan dan dapat menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifikasi dan kesadaran hidup sehat

Kompetensi Dasar

Mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna

Syarat Kecakapan Umum

1.      Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan

2.      penyakit yang disebabkan perilaku yang tidak sehat

Indikator

Dalam pembinaan atau latihan rutin pada pertemuan ini, indikator pencapaian pembinaan Peserta Didik antara lain Peserta Didik :

1.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit infeksi, penyebab dan cara mencegahnya

2.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit degeneratif, penyebab dan cara mencegahnya

3.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat dan cara mencegahnya

Tujuan Pembinaan

Setelah mengikuti pembinaan pramuka atau latihan rutin pramuka dengan dengan mengembangkan sikap Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta Alam dan Kasih Sayang sesama manusia, sopan dan kesatria, patuh dan musyawarah, rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, baik dalam pikiran perkataan dan perbuatan, peserta didik mampu :

1.      Menyebutkan sedikitnya 3 penyakit infeksi, penyebab dan cara mencegahnya

2.      Menyebutkan sedikitnya 3 penyakit degeneratif, penyebab dan cara mencegahnya

3.      Menyebutkan sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat dan cara mencegahnya

Materi Pembinaan

1.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit infeksi, penyebab dan cara mencegahnya

2.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit degeneratif, penyebab dan cara mencegahnya

3.      Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat dan cara mencegahnya

(Selengkapnya...)

Metode Pembinaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan latihan rutin pramuka yakni serius tapi santai, dimana dalam praktiknya materi diberikan secara ceramah, diskusi, game atau permainan yang dikemas menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat mengikuti latihan dengan senang dan gembira.

Langkah – Langkah Pembinaan

1. Pra Kegiatan

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan untuk Upacara pembukaan latihan diantaranya : Bendera Merah Putih, WOSM, Cikal, Kibaran Cita, Podium, Serta Perlengkapan Adat.

·         Pembina dibantu oleh Dewan Ambalan menyiapkan perlengkapan administrasi latihan rutin diantaranya : Daftar Hadir, Perlengkapan untuk menujang materi dan Buku IURAN Anggota.

2. Kegiatan Pendahuluan (Waktu: 20 menit)

·         Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara pembukaan latihan dilanjutkan dengan penyematan TKK bagi anggota yang telah selesai atau lulus dalam ujian SKK.

·         Dalam upacara disampaikan materi latihan rutin yang akan dilakasanakan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan presensi atau mengisi daftar hadir yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

·         Seluruh Anggota dan Dewan Ambalan melakukan iuran wajib pada buku iuran yang telah disiapkan oleh Pembina dan Dewan Ambalan

3. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina serta Dewan Ambalan melaksanakan pembelajaran dengan memberikan materi kepada anggota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di dalam ruangan maupun diluar ruangan.

·         Pembina dibantu oleh pembantu pembina melakukan pengujian SKU atau SKK bagi anggota yang siap melaksanakan ujian.

4.    Kegiatan akhir (Waktu : 10 menit)

Seluruh Pembina, Dewan Ambalan dan Anggota Pramuka melaksanakan upacara penutupan latihan dilanjutkan dengan penyampaian evaluasi kegiatan latihan rutin dan penyampaian agenda latihan rutin berikutnya serta memberikan motivasi kepada seluruh anggota untuk terus semangat dalam berlatih dan dapat menjadi pramuka sejati.

Sumber Belajar

Anggota atau Peserta Didik dapat mempelajari materi kepramukaan melalui buku saku, blog pembelajaran maupun sumber lain yang relevan dengan materi yang disampaikan

Penilaian

Penilaian dalam kegiatan latihan rutin sebagai nilai ekstrakurikuler wajib pramuka, setiap peserta didik mengerjakan soal yang telah disiapkan melalui alamat tautan dibawah ini dengan memperhatikan nilai ketuntasan yaitu 70 selanjutnya melakukan pelaporan nilai melalui tautan yang telah disiapkan. Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah 70 maka diharuskan mengerjakan ulang hingga mendapatkan nilai diatas 70. Berikut ini alamat tautan untuk mengerjakan soal serta pelaporan nilai.

1. Soal Latihan Rutin (kerjakan soal)

2. Pelaporan Nilai Latihan Rutin (laporkan nilai)

Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin

>>> Arsip Kegiatan Pembinaan Pramuka atau Latihan Rutin <<<

Friday, November 18, 2022

November 18, 2022

KODE MORSE

KODE MORSE
Kode Morse
 atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.

Awal penggunaan

Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, tetapi dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.

Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya gelombang radio, tetapi sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.

Penggunaan sipil

Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi populer di masyarakat. Namun hingga saat ini, radio amatir (radio non pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih aktif menggunakan kode morse baik untuk berkomunikasi maupun berpartisipasi dalam kontes.

Kode morse juga masih dicantumkan dalam pedoman radiotelepon Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), walaupun hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga masih menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.

Sinyal yang paling umum disepakati dan digunakan dalam Kode Morse adalah sinyal "SOS" (··· ––– ···), yaitu kode yang digunakan sebagai tanda adanya bahaya yang telah disepakati oleh berbagai perjanjian maritim internasional, dan di beberapa negara dan wilayah menggunakan tanda ini di luar situasi gawat darurat dapat berakibat kepada ancaman hukuman. Kapal yang berada dalam bahaya dapat mengirimkan tanda ini sebagai sinyal darurat, baik dalam bentuk sinyal radio, lampu tanda, peluit atau bendera.

Metode dan cara penggunaan

Durasi pengiriman kode morse diukur dalam satuan Kata Per Menit (word per minute; disingkat WPM), dan berkisar di antara 8-50 WPM di dalam penggunaannya secara umum melalui jaringan radio atau media lain.

Kode morse dalam kepramukaan

Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.

Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh –·– berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh ·–· dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh ·– dan huruf N yang diwakili oleh –·.

Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.


Huruf Morse

Pengelompokan

Metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -·- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh ·-· dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh ·- dan huruf N yang diwakili oleh -·


Sumber : Wikipedia