Terbaru

Saturday, November 4, 2023

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) - Pengenalan Obat-Obatan

Materi: Pengenalan Obat-Obatan

I. Pendahuluan

Obat-obatan adalah substansi yang digunakan untuk mencegah, mengobati, atau mengurangi gejala penyakit atau kondisi medis. Obat-obatan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama, yaitu obat luar dan obat dalam, tergantung pada cara penggunaannya.

II. Obat Luar

Obat Luar (topikal) adalah jenis obat yang digunakan untuk pengobatan atau perawatan kulit, luka, atau kondisi fisik lainnya secara langsung di permukaan tubuh, seperti kulit, mata, telinga, atau selaput lendir. Obat luar tidak dimaksudkan untuk diminum atau diserap oleh aliran darah.

Obat luar dapat berupa krim, salep, gel, lotion, minyak, tetes mata, atau obat semprot yang dioleskan atau diterapkan langsung pada area yang memerlukan perawatan. Tujuan penggunaan obat luar dapat bervariasi, termasuk:

1.    Perawatan Kulit: Obat luar sering digunakan untuk mengobati masalah kulit seperti luka, gigitan serangga, jerawat, eksim, psoriasis, dan infeksi kulit.

2.    Perawatan Mata: Tetes mata atau salep mata digunakan untuk mengobati kondisi mata seperti mata kering, peradangan mata, atau infeksi mata.

3.    Perawatan Telinga: Tetes telinga atau salep telinga digunakan untuk mengatasi masalah telinga seperti infeksi telinga atau penumpukan lilin.

4.    Perawatan Selaput Lendir: Obat semprot hidung atau inhaler digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan seperti alergi atau penyakit pernapasan.

5.    Pengobatan Lokal: Beberapa obat luar digunakan untuk pengobatan lokal, seperti obat yang mengandung analgesik untuk meredakan nyeri otot atau sendi.

Penggunaan obat luar harus sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter atau petugas medis. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa obat dan hindari penggunaan obat luar yang tampaknya telah kadaluwarsa atau rusak. Jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang tidak diinginkan, segera konsultasikan dengan profesional medis.

Contoh Obat Luar :

1.    Rivanol: Rivanol adalah antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka dan melindungi dari infeksi.

2.    Plester: Plester adalah penutup luka atau gigitan serangga kecil, biasanya digunakan untuk melindungi luka dari kuman.

3.    Betadine: Betadine adalah antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka dan mencegah infeksi.

4.    Minyak Kayu Putih: Minyak kayu putih digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan meredakan gatal-gatal.

5.    Alkohol: Alkohol digunakan sebagai antiseptik dan pembersih alat-alat medis.

6.    Tetes Mata: Tetes mata digunakan untuk meredakan iritasi mata atau kondisi mata lainnya.

7.    Bioplasenton: Bioplasenton adalah produk farmasi yang mungkin digunakan untuk tujuan tertentu, tergantung pada formula dan indikasi medisnya.

8.    Counterpain: Counterpain adalah krim analgesik yang digunakan untuk meredakan nyeri otot dan sendi.

9.    Kapas: Kapas adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan luka dan menutupnya.

10. Pembalut: Pembalut digunakan oleh wanita saat menstruasi sebagai alat penyerap darah.

11. Oxycan: Oxycan adalah produk medis yang digunakan dalam perawatan pernapasan dan dapat digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan.

III. Obat Dalam

Obat Dalam adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk diminum atau masuk ke dalam tubuh melalui mulut (oral), biasanya dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, atau bentuk lain yang memungkinkan obat diserap oleh sistem pencernaan. Obat dalam dirancang untuk memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga dapat mempengaruhi organ atau jaringan yang memerlukan perawatan atau pengobatan.

Obat dalam digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengobatan penyakit, meredakan gejala, mencegah kondisi medis, atau memperbaiki kesehatan. Beberapa contoh kondisi yang dapat diobati dengan obat dalam meliputi:

1.    Infeksi: Obat antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

2.    Nyeri: Obat analgesik seperti parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri.

3.    Penyakit Kronis: Obat hipertensi atau obat diabetes digunakan untuk mengelola kondisi kronis.

4.    Penyakit Autoimun: Obat-obatan seperti kortikosteroid digunakan untuk mengatasi reaksi autoimun.

5.    Pencegahan: Obat-obatan tertentu digunakan untuk mencegah kondisi tertentu, seperti kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

6.    Perbaikan Kesehatan: Suplemen vitamin dan mineral digunakan untuk mengatasi defisiensi nutrisi.

Penggunaan obat dalam harus sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas medis yang berkompeten. Hal ini termasuk dosis yang diberikan, waktu pemberian, dan lamanya pengobatan. Selalu perhatikan efek samping yang mungkin timbul dan diskusikan dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang obat yang Anda konsumsi. Juga, pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis dan jangan menghentikan pengobatan sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Contoh Obat Dalam :

1.    CTM (Cetirizine): CTM adalah antihistamin yang digunakan untuk meredakan alergi dan gejala seperti pilek, bersin, gatal-gatal, dan mata berair.

2.    Paracetamol/Antalgin: Paracetamol adalah analgesik dan antipiretik yang digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Antalgin adalah analgesik yang digunakan untuk meredakan nyeri.

3.    Norit & Susu: Norit adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, sementara susu mungkin digunakan sebagai pencahar atau pelengkap diet.

4.    Promag: Promag adalah antasida yang digunakan untuk mengatasi masalah lambung seperti sakit maag atau refluks asam lambung.

5.    Napacin: Informasi yang lebih lanjut mengenai Napacin tidak tersedia, mungkin jenis obat ini tidak umum digunakan atau telah berubah nama.

6.    Enterostop: Enterostop adalah obat yang digunakan untuk tujuan tertentu, tergantung pada indikasi medisnya.

7.    Feminax: Feminax adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala menstruasi, seperti nyeri haid.

IV. Kesimpulan

Pengenalan obat-obatan sangat penting untuk pemahaman dasar tentang penggunaan obat dalam pertolongan pertama dan perawatan medis. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas medis yang berkompeten, dan penting untuk memahami efek samping dan kontraindikasi obat-obatan tersebut. Jika tidak yakin, selalu konsultasikan dengan profesional medis.

No comments:

Post a Comment