Terbaru

Sunday, November 12, 2023

1. Filosofi Pramuka Pandega

Pramuka Pandega (Kepandegaan) mencerminkan proses kepanduan Indonesia sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Inisiasi ini dimulai pada tanggal 20 Mei 1908, saat bangsa Indonesia menggugah semangat kemerdekaan yang muncul dari peristiwa Budi Utomo. Langkah selanjutnya adalah upaya penggalangan persatuan untuk mencapai kemerdekaan, yang ditandai oleh Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dengan berhasil menggalang persatuan, bangsa Indonesia bersiap untuk menegakkan kemerdekaan, yang diwujudkan melalui Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan mengemban tugas memandegani (memprakarsai/mempelopori) pembangunan bangsa.

Filosofi Pandega

Pandega merupakan anggota muda Gerakan Pramuka dengan rentang usia 21-25 tahun, dikenal juga sebagai Senior Rover. Fase ini mencerminkan masa awal dewasa menurut Teori Jean Piaget (2000), yang dimulai pada akhir remaja hingga awal dewasa dan berakhir pada awal usia 30-an. Ini adalah periode pembentukan kemandirian pribadi, persiapan karir, dan pembentukan ideologi pribadi yang mencakup penerimaan terhadap nilai dan sistem etika.

Dalam konteks perkembangan fisik, awal masa dewasa menandai puncak kemampuan fisik, tetapi juga mengalami penurunan seiring waktu. Antara usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan maksimal dan gerak refleks yang cepat. Meskipun kesehatan fisik mencapai puncak pada awal masa dewasa, perubahan kuantitatif lebih mendominasi daripada perubahan kualitatif.

Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa, meskipun tidak semua perubahan mengarah pada peningkatan potensi. Beberapa kemampuan kognitif bahkan dapat mengalami kemunduran seiring pertambahan usia, walaupun serangkaian pelatihan diyakini dapat mengatasi hal ini.

Dalam dimensi sosial dan personal, masa dewasa membawa perluasan dan kompleksitas yang lebih besar. Individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas, dengan pola dan tingkah laku sosial yang berbeda dari masa sebelumnya. Perbedaan ini lebih terkait dengan peristiwa kehidupan, seperti keluarga dan pekerjaan, daripada perubahan fisik atau kognitif yang terkait dengan penuaan.

Menurut Erikson, perkembangan psikososial pada masa dewasa ditandai oleh tiga gejala penting: keintiman, generativitas, dan integritas. Pada usia Pandega, sifat agresif cenderung menurun, tingkat sosialisasi meningkat, dan pertimbangan rasional semakin tajam. Mereka umumnya kreatif, suka berkarya, dan selalu ingin menunjukkan eksistensinya. Pada tahap ini, hubungan romantis juga mulai berkembang.

Pramuka Pandega, sebagai golongan setelah Penegak, terdiri dari anggota Pramuka berusia 21-25 tahun. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan di tingkat Gugus Depan dalam satuan yang disebut Racana.

No comments:

Post a Comment